Get Gifs at CodemySpace.com
Get Gifs at CodemySpace.com

Cari Blog Ini

Senin, 19 April 2010

“ AKU MAU MATI SAJA....... ! “

Lulus SMA mau lanjut kuliah gak punya duit, putus asa ? Jangan !
Sudah Sarjana cari kerja gak dapet-dapet, putus asa ? Jangan !
Umur sudah kepala tiga mau nikah, gak datang juga tuh jodoh, putus asa ?

Jangan !
Baru nikah beberapa bulan, tiap hari ribut terus, putus asa ? Jangan !
Rumah megah, mobil mewah, suami jarang pulang, istri sibuk arisan, anak

keluyuran, putus asa ? Jangan !. Pokoknya jangan pernah putus asa apapun

masalah kita, Oke !

Sahabat, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak diuji oleh Allah

SWT dengan masalah, dan ujian itu selalu berbanding lurus dengan kualitas

hidup dan Keimanan kita kita. Karena dengan ujian itulah kualitas daya juang

kita, keimanan kita dan kesabaran kita akan terukur dan terbukti.

Namun jika ujian benar-benar menerpa kita, jangan coba-coba lari ke tempat

yang tidak tepat, lalu kepada siapa kita lari ? ke Dukun/Paranormal ?

jangan, ke kuburan atau tempat-tempat yang dikeramatkan ? apalagi disitu

juga jangan !, ke Kyai/Ajengan/Syech/Ustadz ? jangan ! atau cari-cari guru

spiritual, itu juga gak perlu ! lalu lari kemana ?

” Maka larilah kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi

peringatan yang nyata dari Allah untukmu ”.( Adz-Dzariat : 50 ).

Jadi yang pertama kali kita harus lari dulu kepada Allah SWT, setelah itu

Allah akan kasih petunjuk kepada kita atau mengirim kepada kita seseorang

yang dapat membantu menyelesaikan masalah kita, Insya Allah.

” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami

telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? ( Al-Ankabut : 2 )

” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita

gembira kepada orang-orang yang sabar ” ( Al-Baqoroh : 155 )

Oleh karena itu jangan pernah berputus asa karena karena PUTUS ASA itu

identik KEKAFIRAN.

” Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang

kafir". ( Yusuf : 87 )

” Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan

Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang

pedih.” (Al-Ankabut :23 )

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru, “Guru, saya sudah bosan

hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau.

Apapun yg saya lakukan selalu sial. Saya ingin mati.”

Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit.”
“Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu

sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, “Kamu sakit.

Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap

kehidupan. Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan

bersedia mengikuti petunjukku.”

“Tidak Guru… Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.”

Tolak pria itu
“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah diminum

malam ini, setengah lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan

mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Guru yang ia datangi selama ini selalu

berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia

bahkan menawarkan racun. Tetapi, karen ia memang sudah betul-betul jenuh, ia

menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun tersebut. Dan,

ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati…

terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran

masakan Jepang. Sesuatu yg sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa

tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan

manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum

tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku

mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan

kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan

angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.

Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur.

Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk

dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia

ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas,

apa yg terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya

pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena itu

adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba,

segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran,

bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup

menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di

beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,

“Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan

kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua.

Selama ini ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi

sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana

dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Tuhan, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya

Tuhan. Aku takut sekali jika aku hrs meninggalkan dunia ini ”.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Guru yang telah memberi racun kepadanya.

Sesampainya dirumah Guru tersebut, pria itu mengatakan bahwa ia akan

membatalkan kematiannya. Karen ia takut sekali jika ia harus kembali

kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah

terjadi, sang Guru berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau

sudah sembuh, APABILA KAU HIDUP DALAM KEKINIAN, APABILA KAU HIDUP DENGAN

KESADARAN BAHWA MAUT DAPAT MENJEMPUTMU KAPAN SAJA, MAKA KAU AKAN MENIKMATI

SETIAP DETIK KEHIDUPANMU.

LEBURKAN EGOMU, KEANGKUHANMU, KESOMBONGANMU. JADILAH LEMBUT, SELEMBUT AIR.

DAN MENGALIRLAH BERSAMA SUNGAI KEHIDUPAN. KAU TIDAK AKAN JENUH, TIDAK AKAN

BOSAN. KAU AKAN MERASA HIDUP. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci

kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke

rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini…

“Hiduplah seolah-olah kamu akan mati esok, Belajarlah seolah-olah kamu hidup

selamanya”.

Buat yang masih suka menunda-nunda, apakah jadinya kalau besok hari

meninggal?
KEMATIAN PASTI AKAN TIBA menjemput setiap kita, Gak usah dicari dan Gak usah

diminta, karena tidak ada satupun ujian hidup di Dunia ini yang melebihi

kemampuan kita.

Mari kita siapkan bekal yang terbaik untuk hidup di ALAM dengan DIMENSI YANG

LEBIH TINGGI dan KEBAHAGIAAN YANG KEKAL dan HAKIKI.

” TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI. Dan sesungguhnya pada hari

kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka

dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. KEHIDUPAN

DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MENIPU “ (Ali Imron :185)

Bagi Sahabat yang ingin menambah bekal di Alam Penantian ikutilah PROGRAM

INFAQ KASUR ANAK ASUH, info lengkap silahkan klik http://www.rumah-yatim-

indonesia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar