“ Hai orang-orang yang beriman, Berinfaqlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari
itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan
tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang
lalim”.( Al-Baqoroh : 254 )
Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7
malam dirawat di RS di ruang ICU.Tubuhnya terbujur tak berdaya. Samar-samar
dia melihat dokter yang merawatnya berbicara kepada istrinya. Dia tidak
paham yang mereka bicarakan.Dokter itu menggelengkan kepalanya, kemudian
istrinya terlihat sedih sambil memandangnya. Kemudian dia tak sadarkan diri.
Tepat pukul 24.00, saat orang-orang terlelap . Dia melihat sesosok bayangan
terang. Sesosok itu menatapnya dingin.
" Aku adalah malaikat maut ..." katanya datar. Malaikat menghampiri si
pengusaha yang terbaring tak berdaya.
" Aku hanya memberi kabar padamu, Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang
berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan tetap hidup. Tapi jika dalam 24 jam
jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal
dunia ! "
"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ..." kata si pengusaha ini
dengan yakinnya. Setelah itu Malaikat pun pergi dan akan datang 1 jam
sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Keesokan harinya, Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan
antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih?
Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih
dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan
persoalan yang sulit."
Malaikat itu menjawab, "aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa
buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara
waktumu tinggal 1 jam lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada
50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar
mirip layar bioskop dan menunjukkan siapa 3 orang yang berdoa buat
kesembuhannya.
Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang
anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan
air mata di pipi mereka.
Kata Malaikat, "Aku beritahu, kenapa Tuhan memberikanmu kesempatan kedua ??
Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."
Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh,
"Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang
baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak
jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya
untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di
hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan
pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu
membesarkan mereka seorang diri." Dan setelah itu istrinya berhenti berkata
-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan
tirus karena kurang istirahat.
Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini
. . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan
ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari
betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat
waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan
yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! Ternyata sampai menit
terakhir belum ada lagi orang yang mendoakannya...
Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah di antara karyawanku,
kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"
Jawab si Malaikat, "Ada beberapa yang berdoa buatmu ketika mereka menjenguk
tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang hatinya berbisik mensyukuri
penyakit yang kau derita saat ini..
Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang
baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah. Engkaupun tidak
pernah peduli terhadap penderitaan orang-orang di sekitarmu"
Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang
terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si
istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Dan sadarlah bahwa dia memang
orang yang tidak pernah peduli dan memiliki perhatian yang tulus kepada
orang lain. Bagaimana mungkin orang lain tulus mendoakannya ??
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di
kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi
sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "
Selamat. Tuhan memerintahkanku menunda kematianmu ! Kau tidak jadi
meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."
Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang
47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang
pernah dia kunjungi bulan lalu.
"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.
"Benar, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu,
walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan
untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri."
"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau
seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat
gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang
pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa
buat kesembuhanmu."
Saudaraku, Ketika kita sakit, atau meninggal dunia...
berapa banyak orang yang benar-benar peduli dan tulus mendoakan kita ?
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah
yang paling dicintai Allah swt?”
Rasulullah saw menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang
paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah
kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau
menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan
kelaparan.
Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan)
suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu
Masjid Madinah—selama satu bulan.
Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi
kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup
untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari
kiamat.
Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu
keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan
kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR.
Thabrani)
* Hadits ini dihasankan oleh Syeikh al Albani didalam kitab “at Targhib wa
at Tarhib” (2623)
Bagi Sahabat yang berminat mengikuti PROGRAM INFAQ KASUR ANAK ASUH silahkan
klik http://www.rumah-yatim-indonesia.org , dibuka partisipasinya mulai 1
April 2010, Jazaakumullahu Khoiron Katsiiron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar